INTERVIEWS

KROIA interview with SAWAN Zine (D.I.Y Punx Hc from Jakarta)

 

Oke, bagaimana kabar kalian, apakah baik-baik saja?
H: Kabar baik
A: Kabari baik nih

Saya tertarik dengan nama band kalian, KROIA. Mungkin beberapa teman-teman akan berpikir kalau ini diambil dari sebuah nama kota di Indonesia. Bisa ceritakan apa arti dari KROIA itu sendiri? Siapa yang memberikan nama itu pertama kali dan dari bahasa apa?
H: Itu nama kota di daerah Jawa bernama Kroya. Awalnya sih saya dan Ari kebingungan nyari nama buat band ini dan kebetulan waktu itu bertepatan dengan beresnya Idul Fitri. Ari juga baru pulang kampung dari Kroya itu kampungnya dia. Ga tau kepikiran aja dia bikin nama KROYA, cuma saya kasih ide huruf Y nya itu diganti sama huruf I. biar agak kerenanlah haha... dan kebetulan pas saat itu saya sama Ari lagi dengerin KONTROVERS sama EKKAIA abis-abisan, sekalian aja kepikiran buat bahan banyolan KROIA, KONTROVERS EKKAIA hahaha... ngarep banget bisa sama. Ngga apa-apalah namanya juga termotivasi karena emang dengerin 2 band keren itu kok.
A: Ya emang itu nama sebuah kota di Jawa Tengah yang kebetulan nama daerah kakek dan nenek saya cuma bedanya kalo nama kota itu Kroya bukan KROIA, kalo untuk arti yang lebih sih ga ada, biar mudah di inget aja.

(Untuk Den-Drew) Kamu adalah personil terbaru dalam band ini. Sebelumnya kamu terlibat HOODED yang memiliki sound yang sangat beda dengan KROIA. Bisa ceritakan perbedaan yang kamu rasakan antara di HOODED dan KROIA?
D: Perbedaannya saya rasa secara umum ga terlalu jauh, tetap memainkan musik dengan passion dan attitude yang tinggi hehe... Kalo berbicara masalah influence secara musikalitas dari HOODED dan di KROIA sekarang pasti ada, dan dikedua band tadi memiliki ciri khas masing-masing dalam pemilihan output sound yang dihasilkan.    

(Masih untuk Den-Drew) Apa yang membuat kamu memutuskan untuk bergabung dengan KROIA. (Saya harap ada jawaban yang berhubungan dengan cinta hahahahaha...)
D: Wah bisa aja nih bung Roy, pertanyaan yang menjebak hehe... Tentunya banyak hal yang saya pertimbangkan ketika memutuskan untuk bisa total membantu di KROIA. Masalah waktu, itu mungkin yang pertama yang saya pikirkan. Dengan kesibukan saya yang bekerja full time dan bekerja lembur di akhir pekan, takut menghambat kalo nantinya ada gigs untuk KROIA di akhir pekan (karena memang kebanyakan gigs di buat di akhir pekan) saya sendiri memberikan pilihan itu kepada Ari dan Hera, dan mereka cukup mengerti dan bisa mengambil konsekwensi dari pilihan mereka. Kedua, yang terpenting attitude dan mindset dari si band itu sendiri. Dan saya lihat KROIA cukup memiliki sikap dalam bermusik dan cukup berkomitmen. Terdengar klise, tapi cukup penting buat kedepan tentang tujuan dari band itu sendiri. 

Saya kurang tahu banyak tentang KROIA…Seperti halnya interview yang penuh basa-basi. Bisa ceritakan kapan KROIA terbentuk pertama kali, siapa saja personil awal sampai hari ini?
H: Awalnya saya ketemu Ari itu tahun 2008 awal, kenal karena kita masih gabung di band yang dulu. Saya masih gabung di d'PONIS dan Ari masih di ASSUSILA. Dari situ emang intens komunikasi. Saya selalu ikut nonton kalo Ari maen sama ASSUSILA dan begitupun sebaliknya. Dari situ emang udah temenan deket, saling share kalo ada yang ga enak dan ganjel di band yang sebelumnya. Dan Ari pun ngerasain hal yang sama. Saya pun resign dari band yang dulu, Ari juga ngga lama resign. Selama waktu kosong itu kita ngerasa blahbloh aja, dan dari situ emang sepakat ngeband lagi. Ya udah bikin KROIA ini.
A: Wah tepatnya saya juga lupa tanggalnya, yang pasti KROIA terbentuk ketika ketertarikan akan musik yang sama antara saya dan Hera, namun pada waktu itu Hera masih berada dalam band terdahulunya demikian juga saya. dengan sendirinya saya dan Hera pun merencanakan untuk membentuk KROIA dengan mengajak teman lain Adit dan Herusegn untuk awal line up nya. Namun teriringnya waktu pergantian personil untuk sekarang di isi oleh Deden bass dan Xobre drum.

Kalian mempunyai dua personil baru untuk menggantikan posisi Adit dan Heru. Bisa ceritakan sedikit tentang keluarnya mereka dari KROIA? Apakah ada alasan khusus…
H: Heru resign karena dia karena udah stay di Jakarta.
A: Sangat menyesal serta sedih ketika Heru dan Adit tidak lagi di KROIA, ga ada alesan yang khusus hanya keterbatasan waktu yang membuat seperti ini, seperti Herusegn yang udah menetap di Jakarta begitu pun Adit.

Untuk lirik dan musik siapa yang lebih banyak bertanggung jawab dalam pembuatannya?
H: Musik yang lebih banyak bikin Ari. Saya paling bantuin dikit-dikit sebisa dan semampu saya. Share tentang bagusnya atau kaya gimananya. Kalo lirik di EP dan split itu yang nulis saya dan Ari. Kalo materi KROIA yang sekarang lirik dibikin bareng-bareng. Siapapun yang punya materi lirik pasti di masukin ke materi lagu.
A: Lirik saya dan Hera yang lebih mendominasi pembuatanya tapi yang lain juga selalu mengoreksi jadi kembali juga yang ngerjainya bersama, (lirik materi baru lebih banyak di kerjakan bersama), untuk musik tetep hasil dari kerja semua karena tiap personil pegang alat yang berbeda.
D: Seperti yang telah di jelaskan Ari dan Hera, mereka berdua berandil besar dalam produksi musik dan lirik di materi KROIA terdahulu. Untuk materi terbaru dari KROIA, masing-masing personil di dalamnya memiliki tanggungjawab sesuai porsi dan kemampuannya. Basic musik sebagian besar berasal dari Ari, dan diaransemen bersama di studio. Untuk lirik menjadi tanggungjawab bersama dalam kolektif band ini, selalu ada share tentang topik yang akan di angkat dalam lirik.    

Saya berpikir kalau kalian memiliki banyak unsur dalam struktur musik yang kalian mainkan. Mid-Tempo-Dark-Crust. Itu yang ada dalam benak saya. Apakah kalian juga terpatron dalam pembuatan lirik, seperti halnya tentang perang menjadi sangat legendaris itu. Bagaimana dengan kalian? Apakah ada pesan khusus dalam lirik-lirik yang kalian buat?

H: Kalo lirik tentang perang itu masih ada sih, tapi ga semua nyeritain tentang perang. ada 1 lagu judulnya 'Keadaan'. Dan itupun ga ditulisin perangnya kaya gimana, toh kita juga belum pernah ngalamin 'Perang' yang sebenarnya. Kita cuma nunjukin rasa kecewa kita dalam lagu itu, ngeliat dampak dari perang itu sendiri. Ya jujur aja kita emang belum mampu aksi langsung membantu mencegah terjadinya perang itu sendiri, disini kita nunjukin empati kalo kita emang ga mendukung apa yang di sebut perang itu. Lirik KROIA ga terpatron dengan hal-hal yang selalu berbau perang, malahan lebih ke kehidupan sehari-hari, pertemanan, lingkungan, pokoknya lirik KROIA itu perumpamaan curhat dari semua personal yang nulis lirik itu sendiri. Entah itu tentang cinta sekalipun, cinta yang universal. Bukan cinta kaya kebanyakan itu loh. Tapi patut dicoba juga kayanya lirik cinta melayu dimasukin ke musik crust hahaha..Wae!
A: Untuk pembuatan lirik kita ga terpatok untuk satu hal, masih dalam ruang lingkup kehidupan.
D: Lirik akan menjadi sangat personal dan universal. Tergantung dari mana sudut pandang apa yang kita pakai, awalnya tentu semua berasal dari subjektifitas personal. Lirik perang misalnya satu pesan yang sangat universal, pada awalnya saya berpikir lirik perang begitu membosankan selalu di angkat oleh band-band tipikal crust/dbeat dan lain sebagainya, tapi hey... Kita mesti selalu ingat perang itu akan selalu ada di sekitar kita. Bukan hanya perang secara fisik yang bersimbah darah, dengan pengerahan alat-alat perang. Setidaknya kita coba mengingatkan untuk diri kita sendiri bahwa perang itu sangat mengerikan, walaupun efek dari perang dan secara langsung dari perang itu belum pernah kita alami. Di area kehidupan lainnya juga 'perang' masih banyak. Perang terhadap sistem pemerintahan kita yang korup misalnya, yang mengakibatkan rakyat yang menanggung beban dengan banyaknya warga miskin dan kelaparan beberapa waktu lalu. Kalau kita sadar, 'perang' itu ada di sekitar kita dengan berbagai macam wujud. Setiap lirik yang dibuat oleh KROIA tentunya memiliki maksud dan tujuan di dalamnya, setidaknya bagi kami sendiri dalam kolektif ini.  

Saya selalu bingung untuk mendeskripsikan musik seperti yang kalian mainkan. Bisa rekomendasikan, seperti apa sound yang kalian mainkan?
A: Hardcore tambah melodic tambah punk mungkin itu musik yang kita mainkan. Untuk sound kita lebih mengambil pada FROM ASHES RISE dan TRAGEDY, dan untuk materi yang baru lebih kepada HIS HERO IS GONE.
D: Influence yang kita dengar belakangan ini banyak orang mendeskripsikannya sebagai Neo fukkin Crust hehehe... Seperti yang Ari sebutkan di atas HIS HERO IS GONE mewakili sound crust dari era 90an di mix dengan sound-sound crust sekarang yang lebih melodius, tapi tidak metal. Semua influence yang kita dengarkan tidak menjadikan kita menjadi seperti mereka, hanya sekedar menjadi referensi dalam bermusik saja.    

Apa yang membuat kalian memutuskan untuk bermain musik seperti yang KROIA mainkan saat ini? Apakah ada alasan khusus tentang hal itu?
H: Ketertarikan. Ingin lebih tau apa aja yang terjadi di scene ini. Aktifitas apa aja yang lagi 'in'. Saya seneng banget tentang sesuatu yang baru. Dan masih banyak sekali hal yang saya belum tau. Ujungnya dengan di KROIA ini lebih banyak mendapat teman, pengetahuan tentang semua yang di anggap orang biasa itu baik-baik aja ternyata keadaannya ngga kaya gitu.
A: Kesamaan ketertarikan menjadikan KROIA ini terbentuk dan juga membuka link baru terhadap scene lokal maupun luar.
D: PASSION... Kalo itu ga ada tentu semuanya ga bisa berjalan dengan komitmen dan attitude.  

Kalian memiliki rilisan yang akan dikeluarkan dekat-dekat ini dengan INU (band dari Italy)…Bisa ceritakan, bagaimana pertamanya kalian memiliki kerja sama dengan mereka…Siapa yang awalnya membuat kontak, mereka atau kalian?
H: INU itu dari Spanyol. Awalnya saya kenal sama mereka itu karena saya sering kontak sama Moro (gitaris INU). Dan INU itu belum ada. Band pertama Moro itu namanya CODIA. Dari kontak-kontakan itu lah awalnya gimana split ini bisa terealisasikan. Dia sangat tertarik banget dengan KROIA, entah dipandang dari mana. Dia bilang dia punya band baru bernama INU dan pengen banget split sama KROIA. Ya udah saya tanya-tanya ke yang lain, dan yang lain pada exited buat project split ini. Apalagi kalo boleh dibilang, hasrat kita sedikit bisa terpenuhi bisa kerja sama dengan orang-orang yang memotivasi kita awal-awal bikin si KROIA. Salah satu gitaris INU ini adalah juga gitarisya EKKAIA.
A: Untuk yang satu ini Hera yang lebih bisa menjelaskanya.

Apa saja yang menginspirasikan KROIA?
H: Kopi, samsoe, HIS HERO IS GONE!
A: Gitar kopongku, Youtube dan teman-teman semua
D: Scene dan kehidupan harian kita.  

Saya tahu kalau kalian memiliki rencana untuk merilis EP, bagaimana tentang hal tersebut? Apakah masih terus berlanjut atau bagaimana…
H: Oya dulu sempet mau rilis EP dan kita minta bantuin layout sama Roy ZUDAS KRUST. Cuma ya gitu balik lagi ke masalah finansial, ternyata kita ngga mampu kalo buat rilis secara level EP beneran. Terpaksa akhirnya ngalah kalo buat rilis EP dalam kemasan yang enak dilihat. Ya jadinya EP itu kita publish buat bisa di download gratis. Sama kalo ada yang minta bentuk secara fisik kita cuma bikin cover dan yang lainnya yang cuma di fotokopi. paling minta cost CD sama bayar fotokopi itu aja. Dan semoga mas Roy masih mau bantuin buat next projectnya KROIA :)
A: masih dalam free download untuk mendapatkanya.

Saya baru lihat artwork kalian yang dibuat Ken Terror dengan tingkat pewarnaan yang sangat sempurna. Selama ini siapa saja yang membuat artwork untuk band kalian?
H: Thanks banget buat mas Kenji yang bener-bener udah mau buatin artwork ini. Dan saya sempet ketemu sama Kenji sendiri tentang pembuatan artwork ini. Share mau gimana-gimananya. Malahan saya kira dari awal itu artworknya ga bakalan full colour, tapi ternyata dia emang mau kasih yang terbaik sebisa dia. Kenji sendiri bilang tentang pembuatan artwork ini "Ada semacam statement tentang tidak mengikuti stereopikal yang juga merepresentasikan bandnya itu sendiri".
A: Ken Terror memang mantap, saya sangat menyukai gambar-gambar dia yang membuat artwork selain Ken Terror ada juga mas Blake, Jasper makasih yaa. Buat Agie makasih cover art nya juga kang Roy yg udah melayouts cover project w/ INU.

Ada tidak dalam benak kalian akan seperti apa KROIA kedepan nantinya, bisa berikan pendapat kalian tentang pertanyaan ini?
H: Ngga ada bayangan sih. Jalanin aja semampu kita, sampai mana kita bisa solid di KROIA. Do the best aja.. halah :p
A: Berusaha untuk bisa tetap ada dalam scene lokal ini amin..
D: Setidaknya untuk bisa komit dulu antar personil, kalo emang itu udah sejalan setidaknya kita di kolektif ini bisa membuat jalannya sendiri

(Untuk Hera) Kamu sebagai satu-satunya perempuan dalam band. Apakah ada perlakuan istimewa tersendiri dalam band?
H: Ga ada perlakukan istimewa sama sekali. Biasa aja. sama kaya yang lain. Kalo saya ada salah ya saya di tegur, kalo saya memberikan sesuatu yang baik ya mereka bilang terimakasih hehehe...

(Hera) Bagaimana kamu melihat, perempuan dalam scene? Apakah mereka sudah banyak memberikan kontribusinya atau bagaimana, bisa ceritakan pendapat kamu tentang hal ini?
H: Perempuan dalam scene sekarang itu udah banyak kemajuannya. Udah banyak perempuan sekarang bisa ngelakuin apa yang dilakukan laki-laki dalam scene ini sendiri, ya contohnya ngeband. Udah banyak sekarang cewe itu jadi female fronted dalam sebuah band itu sendiri. Udah bisa ngelakuin apapun yang mereka mau. Nyuarain apa yang mereka rasain yang selama ini cuma bisa mereka simpen sendiri. Lebih berani membuat gagasan atau ide untuk perkembangan perempuan di scene ini sendiri. Cuma yang saya rasain masih ada semacam pembatas kalo perempuan ke perempuan itu bisa jadi lebih nyaman dalam hal berkomunikasi. Contohnya rasa segan itu masih ada dalam budaya perempuan di scene ini. Saya sendiri sering ngalamin hal kaya gini. Ada moment dimana saya ingin pergi ke suatu tempat katakanlah itu nongkrong, gigs atau semacam mengikuti kelas diskusi, saya sangat tau kondisi di tempat nongkrong, gigs atau kelas diskusi itu kaya gimana. Kadang saya aja masih segan nyapa sesama perempuan di sekitaran tempat yang saya datangi tadi. Kesinisan, mandang sebelah mata gara-gara kita cuma anak baru di scene, cuma gara-gara mereka lebih pintar dalam hal pengetahuan di scene ini, yang akhirnya tercipta perkumpulan tersendiri antara si bodoh dan si pinter. Itu cuma perumpamaan, ngga ada yang bodoh dan pinter itu kalo cuma diliat dari satu segi pandangan apapun bagi saya. Ngebuat saya malas terlibat langsung ke dalam situ. Harusnya mereka yang lebih tau tentang scene lebih bisa nerima orang-orang yang ingin lebih tau dan kasih info tentang apa yang mereka butuhin. Dari situ aja udah jelas sih ada rasa segan kenapa perempuan lebih nyaman bertanya kepada laki-laku. Saling nerima aja, dan 1 lagi nih jauhin mental-mental judgement berlebih.

(Hera) Apakah kamu pernah mengalami perlakuan tidak enak selama kamu terlibat dalam scene Hardcore Punk?
H: Dalam konteks apa nih? Kalau dalam konteks pertemanan pernah banget, yang paling ga enak sih pas tahun baru 2010 kemarin. Saya sama beberapa teman dari Cikapayang bikin gigs senang-senang buat nyambut tahun baru. Kebetulan band yang maen ada dari luar kota kaya dari Jakarta dan Tangerang. Saya sama teman-teman yang lain cuma pengen acaranya ya woles gitu. Ngga usah ada yang macem-macem di gigs kalo emang kita mau mertahanin show DIY ala kita tetep jalan. Dan kebetulan ada salah satu orang yang rese ga bisa dibilangin, kejadiannya sih kebeneran pas saya ga di tempat. Tau-tau pas saya balik ke gigs udah pada bubar, padahal dijadwal gigsnya masih lama. Ya itu dapet kabar katanya gignya di bubarin karena si orang Rese itu tadi. Saya udah pasrah aja, cuma sedikit ngelamun dan merasa ngga enak sama band yang udah semangat dateng tapi ngga sempat main. Pas saya dan temen-teman yang lain pada duduk santai, si orang rese yang bikin gig dibubarin dan sempet ngilang itu tiba-tiba nongol lagi. Nyamperin anak-anak sambil teriak-teriak apa gitu lah gak jelas. Dan saya lihat orang ini emang udah harus ditegur. Apalagi saya ngeliat teman-teman saya udah pada takut ngeliat orang ini. Saya tegurlah orang itu, dan kayanya dia ngga terima di tegur sama saya, malah ngeludahin muka saya. Sontak ya teman-teman saya pada berdiri dan mau mukulin orang itu. Bayangin aja semua orang yang masih ada di sekitar gig itu tiba-tiba ngasih 1 respon yang sama. Karena emang attitudenya udah ngeselin. Sempet kejadian kontak fisik juga, apalagi suasana yang masih panas ngebuat sebagian orang yang ngeliat kejadian itu mungkin ngga bisa nerima sama apa yang udah dia lakuin. Udah maboknya rese, seenak udel ngomongnya, maki-maki orang ngga jelas, GEJE deh pokoknya. Tapi ya beruntung kondisinya bisa cepet pulih karena orang itu langsung dibawa sama temen-temennya ketempat lain. Sekarang sih udah santai, orang yang bersangkutan udah ada niat baik kontak saya langsung. Saya sempet ketemu juga pas di institutA, dia nyamperin dan minta maaf lagi dan malahan ngajak makan malem segala... Helooowwww??!!

Saya pernah sekali-kalinya hang-out bersama kalian di Cikapayang pada penutupan tahun 2009 kemarin dan banyak sekali Hardcore Punk muda disana. Bisa ceritakan bagaimana perkembangan hardcore Punk ditempat kalian?
A: Perkembangan hc punk disini ramai dengan versi hc punk nya masing-masing hehehe.
D: Dari waktu ke waktu perkembangan scene hardcore punk lokal di Bandung di beberapa bagian ada yang berkembang dan ada juga yang stagnan. Sumber informasi yang mudah di akses juga mempengaruhi, juga penyebaran dan produksi merchandise dari band-band lokal sendiri yang semakin banyak. Satu yang saya amati tentang merchandise band ini, kadang ada band yang belum memiliki rilisan atau hanya sering terlihat hanya bermain di gigs tapi rilisan merchandisenya tersebar dimana-mana. Lucu memang, tapi di lain pihak banyak orang-orang memulai perkenalannya dengan merchandise dan memulai untuk melihat performace band tersebut dan akhirnya mencari rilisannya.
Sekarang juga banyak gigs-gigs yang dibikin secara kolektif atau tanpa sponsor entah itu gigs besar ataupun hanya sebuah studio show. Entah dari efek semenjak tragedi AACC yang berimbas pada susahnya membuat acara di Bandung. Tapi tetap aja banyak kawan-kawan yang tetap bersemangat bergerilya membuat acara, salute buat kalian. Dan banyak juga kesadaran dari band-band lokal yang memproduksi karyanya sendiri dan menjauhkan beraffiliasi dengan para korporat, tapi tak jarang juga ada band-band punk/hardcore yang beraffiliasi dengan korporat dengan bermain di acara-acara bersponsor.
Untuk literatur sendiri seperti zine menjadi barang yang langka di temukan saat ini di lingkup hardcore punk. Ga mau membandingkan dengan era awal di scene lokal Bandung yang begitu banyaknya zine ataupun newsletter, tapi sekarang beberapa masih ada yang bertahan, walaupun tidak terlalu intens dalam penerbitannya. Itu mungkin salah satu akses informasi di scene yang terputus, kurangnya informasi yang di dapat tentang scene ini. Tapi syukurnya beberapa zine baru mulai bermunculan lagi. Ah, kondisi serupa mungkin terjadi juga di kota-kota yang lain. Tetap semangat aja buat kawan-kawan yang terus membuat dan membangun sebuah scene yang berkomitmen dan berdedikasi buat komunitasnya. SEMANGAT!!!  

Bisa rekomendasikan band apa saja yang menurut kamu bagus dari Cikapayang?
H: AH-!!! dan MUROFKAP. Cuma sayang MUROFKAP belum ngetrack, saya pernah lihat mereka main di acara di Moe Jakarta. Sangat menggairahkan. halahhh...
A: AH-!!! band nya bagus loh yang mainnya kan saya juga hehehe (narsis), ga begitu banyak band-band Cikapayang tapi saya masih penasaran sama band MUROFKAP.
D: Cikapayang? Wah banyak orang dan komunitas yang nongkrong di situ, Bandung aja secara umum yang bisa saya liat.
AH-!!!, sebuah band humor powerviolence bersaudara duo bass-drum,
FUKK BAR CULTURE, baru mengeluarkan debut EP nya Broken Minds yang dirilis sendiri oleh mereka, satu band fast thrash hc yang selalu brutal di setiap live mereka.
JARI TENGAH, crust grind dua vokal cukup menyita perhatian saya setelah melihat beberapa kali live mereka, rilisan pertama mereka segera di rilis.
MILISI KECOA, debut EP 'Kami Marah' menarik perhatian banyak orang, sedang mempersiapkan full album mereka yang pertama.
ERROR BRAIN, perubahan musikalitas mereka sangat brutal, grinding punk dual vokal yang maksimal, cari EP mereka yang dirilis oleh Errorizer Recs. Itu mungkin beberapa band yang menarik perhatian saya akhir-akhir ini.  

Berbicara diluar kontek tentang KROIA, apa yang sedang kalian dengarkan saat ini? Bisa berikan 5 album terbaik menurut kamu? (Lokal dan Luar)
H: BEGINNING Of The END - If Your Going Trough Hell, Keep Going!, That is the best crusties album i ever had!
BLEUAAARRGH!!! split w/ STATE of URGENCY
DISFEAR - Misanthropic Generation
ICTUS Split w/ OKBAN
EKKAIA - Sombras Del Progreso
HELLOWAR - On the March TO the Final Doom.

A:
lokal
Hark It's A Crawling Tar-Tar - Tagonian
Bleuaaarrgh !!! -  F.U.N. (backyard invasion)
Efek Rumah Kaca - Debu Beterbangan
Mocca - Secret Admire
Andy Liany -  Sanggupkah Aku

Luar
His Hero Is Gone - Automation
Ictus - Los restos de la esfera
Torche - Amnesian
Radio Head - No Surprises
Televon Tell Aviv - Fahrenheit Far Enough

D:
Lokal:
DOMESTIK DOKTRIN - Manufakturing Karma (album lokal terbaik, PENCERAHAN!!!)
HOMICIDE - all
HELLOWAR - On the March To the Final Doom
BLEUAAARRGH!!! (split w/ HANTAMRATA)
HARK! IT'S A CRAWLING TAR-TAR - Dor Dar Gelap Communique

Luar:
FUGAZI - 13 Songs
MY DISCO - Language Of Numbers
FROM ASHES RISE - Nightmare + split w/ VICTIMS
HONGO - Demo
MALACHI - s/t

Selain bermain di KROIA, apa kegiatan kalian sehari-hari? Bekerja/Sekolah/atau apa…
H: Hanging out with friends and sleeping haha..
A: Online, bermain bersama teman dan mencari kerja.
D: Selain kerja full time yang sangat menyita waktu saya, beberapa aktivitas yang masih berkaitan dengan aktivitas saya di komunitas diantaranya masih meneruskan zine saya LAPUK yang saat ini sedang dalam penyusunan edisi ke 5. Menjalankan sebuah label dan distribusi ALTERNAIVE yang baru merilis split KROIA - INU (dari Spanyol) dan juga distribusi zine MATAMATA.    

Apa rencana kedepan KROIA saat ini? Rilisan mungkin, tour…
H: Upcoming split with WITNESS (UK Doom/Stoner), AXE Of DESFAIR (UK dbeat/Crusty), 4 way Split w/ HELLOWAR, ZUDAS KRUST, KROIA, SUB CHAOS.
A: Menyelesaikan beberapa split..

Apakah kalian terlibat dalam side-project lain, selain KROIA?
A: Saya bermain juga di band AH-!!!
D: HOODED

Pendapat kalian tentang Zine saat ini, bagaimana perkembangannya menurut kalian?
A: Support zine lokal, musik lokal dan orang-orang lokal hehehe
D: Zine tetap menjadi sumber informasi yang cukup signifikan selain daripada rekaman terutama di scene dan komunitas lokal kita. Era dimana perkembangan teknologi yang belum begitu pesat seperti sekarang ini, zine menjadi salah satu sumber informasi yang paling di cari, dan juga kesadaran dari individu-individu untuk menyebarkan informasi dan kebutuhan akan informasi itu sendiri dalam komunitas. Perkembangan sekarang yang dibarengi dengan perkembangan teknologi setidaknya sedikit menggeser keberadaan fisik zine itu sendiri. Banyak orang mengakses informasi yang lebih cepat dan simple melalui internet, atau dengan tampilan lain zine dalam bentuk webzine, ataupun blog.
Secara kuantitas memang tak banyak, dan masih ada yang bertahan. Dari segi konten atau isi, zine-zine lokal telah banyak bermutasi tak hanya berpatok pada musik, tema seperti personal zine, komik, dlll telah memberi warna baru, banyak variasi pilihan zine. Saya sendiri tetap yakin, banyak orang yang masih merindukan bentuk fisik dari sebuah zine. Teman yang bisa menemani kita di saat kita santai, sumber informasi dan tak hanya scene tapi ada banyak informasi dari sebuah zine. Kalaupun zine saat ini perkembangannya tampak sangat sedikit, pada alurnya tetap banyak individu-individu yang tetap berdedikasi menyisihkan waktu dan mendistribusikan kembali zine.      

Oke, saya kehabisan rangkaian aksara untuk kalian. Untuk menutup interview ini, bisa berikan testimony, quote atau apalah…
H: Tetap jalan sama apa yang udah komit pada diri kamu sendiri. Jangan cuma gara-gara denger omongan orang apa yang kalian cita-citakan itu jadi mengalami kemunduran. Mendengar nasihat itu boleh-boleh aja. Tapi tetep jalan lurus memandang ke depan, dan tetap percaya bahwa kamu adalah pribadi yang percaya akan kemampuan kamu sendiri :p yoyoyo!
D: Tetap berkomitmen apa yang kamu yakini. Semangat...

Untuk teman-teman yang ingin kontak dengan kalian, bisa berikan alamat kontak kalian…
H: naukratis333@gmail.com / 085217949523


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KROIA interview @Cikapayang 6/04/10 by DenDrew (LAPUK zine)

Halooo... siapa aja nih yang hadir?
Spazzto (S): Halo-halo Spazzto disini
Xobre (X): Xobre
Hera (H): Heracin hehe...

Ada kabar baru apa dari KROIA?
S: Paling materi baru, personil baru juga. Drum ada Xobre dari AH-!!! dan di bass ada DenDrew dari HOODED.
H: Paling prepare buat split sama INU dari Spanyol

Cerita dong tentang bagaimana KROIA terbentuk dan musik yang KROIA mainkan?
H: Awalnya saya ketemu Ari tahun 2008. Saya masih di band yang dulu D'PONIS dan Ari masih di KBH dan ASSUSILA. Waktu itu saya ngerasa di band yang dulu, bukan saya banget. Akhirnya ketemu Ari yang juga ngerasain hal yang sama di band sebelumnya. Trus Ari ngajak saya untuk ngeband bareng. Dari situ deal-dealan buat bawain apa dan kaya gimananya. Sebenernya ga terlalu di konsep.
S: Santai juga.
H: Mengikuti alur sebagaimana kita bisa memainkannya, ya ayo.
S: Ga di konsep. Cuman emang saya ngedengerinnya banyak seperti TRAGEDY dan kebawa-bawa ada unsur TRAGEDY nya gitu deh hehehe... Untuk konsep musik KROIA yang baru lebih cenderung mengambil referensi seperti HIS HERO IS GONE cuman masih ada ciri KROIA nya.

Buat Xobre nih, apa yang menjadi ketertarikan gabung di KROIA ketika di ajak pertama kali?
X: Cari suasana baru. Biasa main kebut-kebutan, sekarang main tempo. Lebih berpikir bandnya. Di band-band sebelumnya sedikit asal-asalan. Untuk saat ini lebih terkonsep.

Lirik sendiri lebih banyak bercerita tentang apa?
H: Kalo lirik KROIA sebelumnya nyeritain tentang kehidupan sehari-hari yang kita alami, pengalaman pribadi juga. Untuk materi terbaru lirik masih di bikin bareng-bareng.

Oh ya, bagaimana tuh ceritanya beberapa foto KROIA dengan beberapa info yang ngaco bisa naik cetak di salah satu surat kabar di Jakarta ketika kalian perform di Masberto Cafe?
H: Awalnya kita emang main biasa. Di ajakin main oleh salah satu teman kita dari Jakarta yang bertepatan dengan kampanye global warming yang kebetulan juga band-band yang main di acara itu mempunyai personil cewe di dalamnya. Sampai akhirnya flyer acara keluar. Interest karena tema global warming dan kita juga mendukung aktivitas-aktivitas seperti itu. Pas di acara hari-H nggak ada kelihatan yang aneh menurut kita. Saya sendiri kaget sampai ada pemuatan foto-foto KROIA di media itu.
S: Dari KROIA sendiri emang nggak ada yang yang tahu, dan tanya ke panitianya sendiri bilang pada nggak tahu.
H: Akhirnya saya tanya-tanya ke panitia, trus dapet jawaban ternyata mereka juga pada nggak tahu tentang naik cetak foto-foto tersebut. Mungkin emang ada orang-orang yang nggak bertanggung jawab dan kabarnya orang-orang yang menaikkan berita itu menghilang susah di cari.

Trus ada sedikit sentimen negatif tentang KROIA, tentang anggapan bahwa KROIA itu adalah bandnya Hera hehehe...
H: Nah ini, saya sebel tentang ini!
S: Ini salah satu tanggapan dari beberapa kawan kita juga, bahwa KROIA itu bandnya Hera padahal mah band saya hahaha... Mungkin gara-gara di myspace yang urus Hera dan kalo kontak untuk main di acara selalu berurusan dengan Hera.
H: Pada dasarnya Ari emang males hahaha... Sebenernya gini, yang pada awalnya pengen bikin band itu Ari. Konsep dan musiknya tuh yang bikin Ari, ya udah saya tertarik. Kalo lirik di bikin berdua ama Ari, disini saya coba ngebantu Ari ngejalanin si KROIA ini. Tapi selama ini saya juga kalo ngambil keputusan ngga pernah sendiri. Saya selalu konfirmasi ke temen-temen yang lain. Misalnya suara terbanyak bilang ya, berarti ok. Contohnya kaya gitu. Mungkin orang-orang ngelihatnya ya gara-gara kalo apa-apa pasti ke saya, karena emang yang lain juga mempercayakan ke saya, ya kenapa saya nggak ngelakuin ini dengan ikhlas dan tulus ciee hehehe...
X: Mungkin yang lain pada punya band lagi. Cuman Hera aja yang nggak, jadi Hera yang lebih fokus.

Tipe show seperti apa yang sering di mainkan oleh KROIA, untuk temen-temen yang mungkin nantinya akan mengajak KROIA untuk main?
X: Gong Show hahaha...
H: Simpel, maksudnya asal jangan ada satu miss komunikasi seperti di acara Masberto itu. Segala sesuatunya harus di jelasin, acaranya harus kaya gimana.
X: Kalo sponsor?
H: Kita nggak kaya begitu, alasannya selama kita masih punya... Ya kita yakin tanpa itu juga kita masih bisa manggung ke sana kemari. Dan kita tidak terpatok disitu juga buat sekedar untuk pembayaran band, masih bisa nyari di kerjaan lain dari pada tergantung di band.
S: Selama show tersebut tanpa sponsor, dan kedepannya juga tidak di acara bersponsor.
X: Kalo mau uang ya kerja, jangan ngeband!

Kalo dalam satu acara yang support dari lingkup komunitas temen-temen sendiri misalnya sebuah label atau distribusi apakah masih bisa dikonotasikan sebagai sebuah acara bersponsor nggak?
H: Nggaklah, kalo label misalnya, tempat menaungi band-band yang dirilisnya. Dan wajarlah kalo misalnya di flyernya itu ada logo si labelnya.
X: Sony BMG hahaha...
H: Nah kalo itu beda Bre... Gini misalnya kalo di flyer ada logo si label itu ga termasuk sponsor, karena secara ga langsung membantu distribusi si bandnya juga buat pendistribusian misalnya.
S: Clothing sama record label itu beda. Kalo label masih sejalan dan sekonsep.

Sedikit cerita dong tentang debut EP kalian, bagaimana respon dari kawan-kawan yang telah mendengarkan?
S: Sejauh ini pas ditanya ke temen-temen sih ok.
Dari segi apa ya hehehe...
S: Lead gitar mantap, dan vokal growlnya dapet hahaha... Muji sendiri gw hahaha...

Ceritain juga bagaimana proses rekaman dari EP kalian, dimana, dan memakai spesifikasi alat apa?

Interview mesti di off dulu karena si Xobre  dapat sms ditantangin judi bola, jadi deh kita berembuk dulu buat pegang tim mana hahaha...
Ok lanjut...


S: Rekaman di Workhouse studio, mixing sendiri. Kalo spesifikasi alat yang dipake kita juga lupa.
H: Recording KROIA yang pertama, semuanya exited buat ngelakuin rekaman yang EP 4 lagu itu.
S: Di tambah operator studio yang awalnya agak jutek jadi tantangan tersendiri buat kita hehehe...

Tapi banyak orang juga bercerita tentang hasil recording dari Workhouse studio itu tentang hasil akhir yang dirasakan sama dengan banyak genre yang telah rekaman di situ. Bagaimana kalian bisa memilih Workhouse Studio?
H: Banyak referensi temen juga di situ, katanya bagus. Cuman hasil akhirnya gimana mixingnya juga. Berhubung mixing sendiri sama temen-temen juga, segitu adanya. Kita cukup puas. Cukup mengapresiasi kerja keras kita.
S: Dan keterbatasan biaya juga, dan terjangkau dari segi biaya dibandingkan dengan tempat lainnya.

DIY seringkali dipakai menjadi sebuah pembenaran, tentang misalnya keterbatasan satu produk kultural yang dihasilkan seperti rekaman, merchandise dan lainnya. Apakah DIY selalu diidentikan dengan keterbatasan dan minimalis, dan kenapa tidak DIY to the max?
H: Kalo menurut pendapat saya pribadi nggak, kalau misalnya kita emang masih bisa berusaha dengan hasil yang lebih baik, kenapa nggak. Jadi ngga asal nerima hasil. Kalo misalnya kita punya waktu dan kemampuan untuk memperbaiki kenapa ngga mulai dari awal lagi.

Show mana yang menurut kalian paling berkesan?
S: Dari pribadi saya yang di jogja, dari perjalanan, alat dan tempat juga ok and audience juga dapet.
H: Tournya HELLEXIST di Jakarta bareng HELLBOMBS, HELLOWAR di Peninggaran pinggir rel kereta api. Soundnya bagus dan audiencenya juga rame.

Kalau yang gig tournya PISSCHRIST di Bandung gimana?
H: Itu juga, satu hal yang sangat menarik di tonton langsung sama orang-orang dari luar sana. Secara langsung mereka jadi tahu.

Dan walaupun PISSCHRISTnya...
S: Ga jadi maen.
H: Seenggaknya mereka nonton kita lah hahaha....

Kenapa kalian memilih membuat Band seperti ini, yang menurut orang-orang awam satu hal yang membuang-buang waktu dan tidak menghasilkan. Apa yang membuat kalian tertarik?
X: Kalau bikin band mainstream di konsep langsung dari pihak labelnya, ngga ada kebebasan. Di sinikan bebas, kita mau bikin musik kaya gimana juga terserah kita. Mau di dengerin ok, ngga juga ok.
S: Pertama, enjoy di band kaya gini tuh yang main dan audience deket ngga ada batasan apa-apa. Trus kedua, hobi dan suka. kalau saya bikin band kaya Kangen band, berarti saya udah ngga disini dong. Mungkin saya lagi sibuk manggung sekarang dan orang-orang berteriak memanggil nama saya "Mas Pastooo...!!" hahaha...
H: Dari awal saya memasuki scene ini, saya emang tertarik dengan budaya-budaya ini yang dengan slogan DIY membuat saya terpacu, jangan tergantung ke orang lain kita masih bisa ngelakuin sendiri. Berujungnya dengan saya ngeband tambah membuat saya jatuh cinta sama budaya ini.

Selain gabung sama KROIA aktifitas kalian di luar itu apa?
X: Macul hahaha... (kerja -Ed)
S: Masih mencari kerja
H: Kalo saya sih pengennya kerja, cuma ngga dapet aja. Ya udah nikmatin aja hidup ini dengan apa adanya. Pacaran, online, ketemu temen-temen udah cukup menyibukan hari-hari saya. So sibuk hahaha...

Bagaimana kalian mensiasati pola aktifitas di KROIA untuk pembiayaan rekaman, latihan, membuat merchandise ataupun untuk berkontribusi kolektif dalam satu acara, apakah kalian sudah membuat sebuah basis ekonomi untuk KROIA sendiri?
H: Belum, sampai saat ini belum kekejar buat bikin kaya uang kas, beberapa dari kita kan dole scum united hahaha... Kadang-kadang untuk latihan dan rekaman aja kita pinjem dulu ke temen-temen lainnya. Walaupun kadang-kadang ada yang ngga kebayar hehehe... Dari hasil merchandise yang kemarin-kemarin juga masih belum bisa jadi basis ekonomi yang tadi disebutin itu. Karena emang bentrok sama keperluan sehari-hari. Udah mah nganggur, jadi emang belum sempet aja sih bikin yang seperti itu. Ya semoga ke depannya bisalah, jadi ngga terlalu pusing kalo misalkan perlu apa-apa yang menyangkut band. Seenggaknya ada simpenan buat si KROIAnya sendiri.
S: Tapi kedepannya ngeliat dari 2 personil baru itu agak ke manage euy hahaha..
H: Jadi kamu tergantung sama mereka gitu? hehehe...
S: nggak, maksudnya lebih termotivasilah dari yang sebelumnya.

Apa next plan dari KROIA selanjutnya?
H: Dengan formasi baru ini kita lebih mematangkan dalam hal musikalitas
S: Dari personal ke personal lebih terbuka.
H: Tanggung jawabnya ada juga, jangan ada miss komunikasi diantara personil biar ke depannya KROIA bisa menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan semoga konsep yang baru dari KROIA bisa cepet keluar.
X: Jadi keluarga yang sakinah hahaha...
S: Emang pernikahan bre hehehe...
H: Kok kamu ngga ditanya sih? hehehe...
Masa nanya sendiri ngejawab sendiri hehehe..

Bagaimana kalian melihat perkembangan scene crust lokal dengan band-band yang memulai banyak referensi dari band-band Dbeat mulai mengeksplore ke musik yang lebih spesifik seperti crust? Bagaimana kalian melihat perkembangan itu sendiri, apakah ada band lokal yang bisa kalian rekomendasikan?
S: Bagus, mungkin dulu yang referensinya Dbeat nambah referensi alur bandnya jadi kebawa. Menurut saya itu bagus.
X: HARK! ITS A CRAWLING TAR_TAR
S: Seperti yang saya tahu perubahannya kaya SUB CHAOS, yang awalnya Dbeat raw punk sekarang agak-agak gelap.
H: HELLOWAR.

Ceritain dong bagaimana kalian bisa menjalin kerjasama dengan INU untuk sebuah split dan bagaimana perkembangannya?
H: Standarlah, awalnya saya kenal sama gitarisnya, Moro lewat myspace. Band pertama dia namanya CODIA, dari situ mulai tuker info tentang keadaan scene masing-masing. Sampai akhirnya kita trade lagu melalui email. Dia minta dikirimin demo lagu kita, setelah dia dengerin katanya dia suka. Dari situ dia ngomong "wah, kayanya saya harus split dengan band kamu!" Dan dia akhirnya membuat band baru bernama INU. Emang kayanya udah direncanain sama dia buat bikin split ini. Setelah nunggu beberapa waktu, mereka ngasih kabar kalau mereka udah selesai recording. Dari situ mulai bikin planing nyari-nyari label, sekarang sih untuk di Indonesia kebetulan si Bassist yang baru emang punya planning bikin label dia sendiri namanya ALTERNAIVE Label+Distribution. Dan kebetulan DenDrew nawarin juga, ya kenapa nggak diambil aja. Untuk planning rilis Vinyl di Eropa kita baru dapet 1 label, CRUST AS FUCK Recs. Belum dapet label lagi untuk co rilis di Eropa. Doain aja biar cepet-cepet selesai.

Band-band apa aja yang jadi playlist kalian saat ini, lokal dan internasional?
X: BLACK COBRA, BARONESS. Lokalnya Ari Lasso hahaha...
S: Yang dapet banget tuh NOVEMBER 13th, BEGINNING OF THE END track pertama sama kedua di album If You're Going Trough Hell, Keep Going..
X: EKKAIA pastinya.
S: KONTRASOSIAL tapi formasi yang lama.
X: HARK! ITS A CRAWLING TAR-TAR
H: Sekarang tuh lagi suka dengerin BEGINNING OF THE END satu album full, ALPINIST, AGONIA, INSUICIETY. Thrash-thrashnya. Trus HOODED, FUKK BAR CULTURE itu bagus debut EPnya, NINJA HATTORY, AH-!!!, BLEUAAARRGH!!!, sama GRAVEDANCERS.
X: Oh ya STATE OF URGENCY
S: Kalo andalan dari dulu hingga sekarang tetep FROM ASHES RISE.

Bagaimana tanggapan kalian tentang usaha kawan-kawan yang masih tetap berjalan mengorganisir acara sendiri tanpa ada sponsor, khususnya di Bandung yang saat ini juga selalu dibayangi dan selalu bermain kucing-kucingan dengan para pemegang otoritas wilayah?
H: Yang pasti salut! Sekarang udah banyak kolektif-kolektif di Bandung, salutnya karena mereka mempunyai keberanian bikin suatu gigs yang emang patut untuk di apresiasi selain mereka punya beban dan tanggung jawab kalo misalnya berurusan dengan pihak aparat. Seperti acara PISSCHRIST kemarin di Bandung sampai panjang kaya gitu, salutnya mereka punya tanggungjawab dan ngga lari dari masalah itu. Dan tanpa mereka pun kita ngga akan bisa main.
S: Bangga punya temen yang masih punya keberanian yang gede. Itu urusannya sudah sama si "cokelat"!
X: Semangat!

Scene DIY lokal kita nampaknya dari hari ke hari untuk beberapa bagian nampaknya mengalami progress yang bagus, tapi pengorganisiran sebuah acara, scene DIY kita bisa dikatakan belum mapan dalam hal pembiayaan acara, yang kebanyakan solusi yang masih dipakai biaya yang dibagi rata dari band-band yang nantinya berkontribusi di acara. Dengan sedikit berkaca ke scene di luar sana, dalam satu acara DIY band yang bermain dapat satu apresiasi tersebut dari share tiket yang didapat. Apa yang dilihat dari scene lokal yang belum bisa di capai mencapai ke arah itu, apakah dari pihak penyelenggara acara, band atau penonton. Apa yang masih stuck di scene DIY lokal kita?
S: Yang masih terlihat jelas itu adalah belum meilikinya tempat dan alat sendiri. Kalo udah mempunyai tempat khusus dan panitia yang membuat acara mempunyai alat sendiri bisa meringankan band-band yang main. Ngga harus bayar buat kolektif.
H: Kolektifnya mungkin bisa lebih rendah dari yang ditetapkan. Dan kelemahannya kita masih mengandalkan dari uang kolektif dan tiket. Sedangkan kalo di scene luar sana semua orang bisa masuk dan ngga keberatan untuk membayar tiket. Dan si bandnya udah bisa di bayar, tapi kan kita harus berkaca juga pada kondisi disini, sekarang belum bisa nyampe ke tahap itu. Tapi semoga lain waktu pasti bisa.
X: Paling untuk yang nontonnya punya kesadaran sendiri untuk beli tiket. Ngga selalu minta gratisan.

Apakah mental-mental itu masih ada sekarang?
H: Masih banyaklah, apalagi kalo misalnya acara-acara gede. Acara-acara gede disini bukan ada sponsornya, maksudnya si kolektif atau penyelenggara acara itu emang bikin acara dalam skala yang besar. Tempatnya enak, gedungnya luas dan audiencenya lebih banyak. Dari situ yang salah adalah kebanyakan yang minta gratisannya.

Kedepannya apa mungkin di scene DIY lokal, kita bisa mempunyai klub punk atau tempat komunitas sendiri beraktivitas yang dikelola oleh komunitas sendiri. Dan kelanjutannya emang di berdayakan untuk keberlangsungan untuk komunitas itu sendiri?
H: Pasti bisa, asal semua kolektif di Bandung ngga blok-blokan.
Bukan hanya di Bandung mungkin...
H: Ya maksudnya di Indonesia, ya khususnya kita fokus di Bandung aja dulu, Saling bantu, kerjasama. Kalo emang punya niat pengen punya tempat sendiri dan beli gedung atau alat sendiri itu harus di mulai dari kesadaran personal dari kolektif sendiri.
S: Kembali pada kesadaran sendiri juga sih.
H: Kerjasama bareng, jangan mempercayakan kepada satu orang saja. Kerjasama intinya.
S: Masih ada orang yang membanding-bandingkan, seperti contohnya "Kenapa acara ini di buat oleh kolektif ini atau kenapa tur bandnya si band anu di bikin oleh kolektif itu". Kenapa ngga di kerjain barengan aja.
H: Jadinya tarik menarik.

Kalo kalian di suruh berkhayal nih, pengen manggung bareng siapa aja, lokal ataupun band luar dan pengen maen dimana?
H: MEINHOF
S: Kalo saya pengen maen di Gilman St.
X: Main sama band-bandnya Relapse Records hahaha... Namanya juga impian. MASTODON salah satunya.
S: Dan Mas Anton hahaha... Iyalah secara si Xobre sebagai penggemar drummernya MASTODON
X: HIGH ON FIRE dan KYLESA pastinya.
S: Ya, kalo maen bareng KYLESA mah pengen deket-deket gitaris cewenya.
H: Oh ya secara kaya saya ya ri hahaha... agak-agak sama gitu rambutnya hahaha...
S: Cinta Laura ya hahaha...

Say hai dan thanks buat siapa aja nih?
H: Say hello to my Mom, I Love You! Terima kasih udah ngertiin keadaan saya kaya gimana. Pesan dari saya sih buat temen-temen di komunitas ini saling respect each other. Jauhkan mental-mental yang ngerasa senioritas. udahlah intinya kita sama semuanya. Saling mendukung, tetap berteman sehat aja. Buat Usenx dan Adit thanks banget udah support banget KROIA sampe sekarang. Ya doakan kita yang terbaik aja. Sama temen-temen yang udah bikin artwork dan logo, Blake, Ken Terror, Oik dan Mey, Jasper "INFESTED ART".
S: Buat temen-temen yang memuji ataupun mencaci maki KROIA terima kasih. Buat KROIA sendiri semoga semakin solid dengan formasi baru ini. Punks dude hahaha...
X: Buat Ari dan Hera yang udah ngajakin saya gabung di KROIA dan buat DenDrew yang udah mau interview saya hahaha...
H: Oh ya buat Xobre dan DenDrew yang udah mau menjadi bagian dari keluarga yang sakinah ini hahaha... thanks.

Myspace

Facebook
naukratis333@gmail.com      

Hera: 082128411124